Higher Than Ever

Higher Than Ever

Kamis, 31 Maret 2016

Kisah Para Rasul 10:38

Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus & kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik & menyembuhkan semua org yg dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
~
Yesus diurapi dengan Roh Kudus & kuat kuasa.
Dari sejak Perjanjian Lama, pengurapan dilakukan karena Allah telah memilih seseorang utk diberikan tanggung jawab. Pengurapan Tuhan memperlengkapi orang-orang yang dipilihNya utk menjalankan agenda KerajaanNya di bumi: "Datanglah kerajaanMu dibumi spt di Sorga"

Pengurapan Allah merupakan tanda Allah menyertai.
Begitu pula dengan Yesus, yang diurapi untuk menjalankan agenda KerajaanNya di bumi!
Yaitu:
1. berjalan berkeliling,
2. berbuat baik,
3. menyembuhkan yg dikuasai iblis.

Karena Yesus adalah kepala & kita adalah tubuhNya, maka kemana kepala pergi mengerjakan panggilanNya, kesitu pulalah tubuhNya harus pergi.

Ingat, Yesus tidak langsung melayani Lazarus waktu dikabarkan sakit (Yoh 11).
Yesus juga tidak langsung mendoakan 2 org buta yg terus mengikutiNya sambil berseru minta belas kasihan. Yesus akhirnya menjamah mata mrk & sembuh (Mat 9:27-31).
Kali lain, Yesus meludahi mata org buta, sehingga mereka bisa melihat, meski belum jelas. Lalu Yesus menjamah matanya & sembuh (Mrk 8:22-26)
Pelayanan ini adalah pelayanan Yesus sebagai kepala.
Kepala yg mengatur kapan & bagaimana? Kita hanyalah tubuh yg ikut kepala. Ketika tubuh bergerak melayani, padahal kepala belum memerintahkan, maaf itu bukan pelayanan Kristus.

Bagaimana kalau saya belum peka akan perintah dari kepala?
Jangan fokus melayani, fokuslah pada koneksi antara tubuh dengan kepala.
Itu alasannya, Yesus memberi pesan kepada murid-muridNya setelah Ia bangkit: "Jangan tinggalkan Yerusalem sampai terima janji Bapa." Karena itu, yang membuat murid-murid bisa menjadi tubuh yang terkoneksi dengan Sang Kepala.

(Ps. Lim Tjie Siong-NTC Jakarta)

Pelayanan Malaikat

Cindy Jacobs, seorang wanita yang dikenal sebagai Jenderal Pendoa Syafaat, berkisah tentang Mazmur 91. Dia katakan, jika Mazmur 91 diperkatakan dengan iman, maka apa yang tertulis di dalamnya akan menjadi nyata, dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa dan Maha Hebat, El Shadai, akan nyata terjadi.

Cindy Jacobs mengisahkan dua pengalaman hidupnya tentang pelayanan malaikat yang diperintahkan Tuhan untuk menjaga kita di segala jalan kita. Pertama, beberapa waktu yang lalu dia diperintahkan Tuhan untuk berdoa di Iraq. Bersama suaminya, Mike Jacobs dan beberapa orang pendoa yang berani mati masuk ke kancah peperangan Iraq, mereka terbang ke Baghdad. Pada waktu akan mendarat, pesawat terbang yang ditumpangi bergerak di luar kebiasaan, agak zig zag. Ketika ditanyakan kepada pramugari, dia menjawab bahwa ini adalah prosedur normal untuk menghindari tembakan roket dari para gerilyawan Iraq. Menghadapi bahaya di Iraq, Cindy yang diintimidasi suara setan, "Pasti kamu mati di Iraq!", Cindy mengajak teamnya memperkatakan Mazmur 91.

Sesampainya di airport, mereka baru sadar bahwa mereka tidak punya visa masuk, karena waktu berangkat dari AS, mereka percaya saja bahwa masuk Iraq tidak perlu visa masuk. Ketika mereka mengantri di konter imigrasi di depan mereka ada lelaki tinggi besar dan berkata kepada mereka. "Kalian tidak perlu visa karena kalian orang-orang VIP. Aku akan atur kalian untuk bebas pemeriksaan." Benar saja, ketika orang tinggi besar itu berbicara dengan petugas imigrasi, satu per satu rombongan Cindy langsung melewati konter imigrasi, tanpa paspor mereka di-cap, dan sepertinya petugas tersihir tak berreaksi apa-apa ketika rombongan kecil itu melewati petugas. Ketika mereka mencari-cari lelaki tinggi besar yang sudah menolong mereka lolos dari imigrasi, lelaki itu telah menghilang begitu saja.

Pengalaman kedua tentang pelayanan malaikat dialami ketika Cindy Jacobs diutus ke Venezuela. Saat itu sudah malam ketika Cindy berdua teman wanitanya sampai di bandara Venezuela. Malam dan gelap di sekitar airport dengan kantor/toko yang sudah tutup membuat apa yang pernah dikatakan orang tentang penculikan dan pembunuhan oleh kartel narkoba di Venezuela menjadi terngiang-ngiang di kepala Cindy. Kembali suara setan berkata, "Pasti kalian mati di sini!" Dia memperkatakan Mazmur 91 dan berdoa dalam bahasa roh. Saat itu airport sudah sepi. Tidak ada taksi, tidak ada orang-orang lain di sekitar situ. Tidak ada penjemput dari hotel. Ketika Cindy ingin menelpon hotel, dia tidak punya uang pesos karena belum sempat menukarkan dan money changer di situ sudah tutup. Dia juga tidak bisa membeli kartu telpon lokal untuk menelpon hotel.

Tiba-tiba datang seorang lelaki. Dengan membawa kartu telpon, dia menawarkan bantuan.
"What can I do for you?"
"I need to call the hotel."
"Let me call."
Dia menelpon dengan bahasa Spanyol yang fasih. Lalu memberikan gagang telpon kepada Cindy. "Ayo, silakan anda berbicara dengan petugas hotel ini yang akan menjemput Anda segera."

Cindy menjelaskan siapa dirinya dan sudah booking hotel itu beberapa hari sebelumnya. Petugas hotel itu setuju untuk menjemput Cindy di airport. Lelaki yang menolong Cindy memperkenalkan diri. "Nama saya, Luiz, saya malaikat yang dikirim untuk menolong Anda." Wow! Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Sekejap kemudian Luiz menghilang.

Janganlah ragu untuk meminta pelayanan malaikat. Pasti Dia, Yang Maha Kuasa, akan menepati janji-Nya dalam Mazmur 91.... Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 30 Maret 2016

Pohon Ara Di Tengah Pohon Anggur

Kita ini seperti pohon ara di tengah kebun anggur.


Pohon ara biasanya tumbuh di pinggir jalan. Tidak ada yang jaga apalagi merawatnya.


Dalam tenses Yunani, nampak bahwa pohon ara itu sudah ada

sebelum kebun anggur dibuat.


Seseorang tidak memotongnya ketika ia membeli tanah itu

dan menjadikannya kebun anggur.


Kita juga begitu.

Kita pohon liar yang tiba-tiba Tuhan kitari dengan kebun anggur-Nya,

sehingga kita jadi terjaga dan terawat.


Maka sudahlah seharusnya kita berbuah bagi Dia dan tahu diri.

Hidup kita ini semuanya anugerah.

(Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Belajar Menyukai



Ketika saya kuliah jurusan Sejarah, saya jumpai

banyak teman yang kuliah dengan memaki-maki dan menggerutu.


Mereka menyesal mengapa memilih jurusan ini.

Untuk ganti jurusan butuh waktu tahun depan guna test lagi, itu pun jika diterima.


Beberapa mencoba memang dan semuanya gagal.

Jurusan itu memang tidak populer, sepi peminat bahkan mencari mahasiswa.

Jadi begitu orang mencantumkan sebagai alternatif pilihan,

pasti ditangkap dan masuklah.


Menyesali apalagi memaki tak menolong, bahkan nilai menjadi hancur.


Belajar Menyukai walau tak 'sexy' akan membuat kita Mampu Menguasai.


Jika ada yang Tak kita Sukai, tapi tak bisa kita hindari,

Belajarlah Menyukai.


Pete memang bau, jika harus dimakan,

biarkan itu buat menyehatkan ginjal kita.


Bawang buat saya it's simply a torturing, kalo harus saya makan,

haluskan, campur dengan semuanya,

buat jadi minoritas sehingga 'siksaan'nya tak lagi 'berarti'


Hidup kadang harus disiasati.

Yang penting;

Jangan Memaki, Menggeretu, apalagi pingin mati.


Siasati dengan cerdas, Tidak Semua harus Dimasukkan dalam Hati.

Be happy.....

(Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Minggu, 27 Maret 2016

Perjanjian Darah


Warisan Kematian & Kebangkitan Tuhan Yesus:
1. Pengampunan Dosa
2. Kuasa Untuk Menaklukan Kutuk dan Iblis
3. Hidup Dalam Kekudusan